Funny Myspace Comments

Pantai Pangandaran (Ahhh... berkabut)

Filed under: by: ion_why


Malam itu perjalanan kami menuju Jawa Barat diiringi dengan guyuran hujan yang tak berhenti. Kondisi di dalam Bus yang sudah dingin karena Ac jadi terasa makin dingin. Banyak yang melewatkan perjalanan dengan tidur, bercakap-cakap dengan teman disebelahnya, atau melihat pemandangan di luar bus. Ehmmm menarik juga jalanan di malam hari... (yaeyalahhhh...).

Tepat jam 23.30 WIB, entah sudah sampai dimana/lupa, akhirnya panitia membagikan makanan, yang merupakan salah satu fasilitas dalam piknik ini. Apa menunya..... ???? jeng...jeng... jenggg... Lumayan, Ayam bakar. hehehhe... Akhirnya tengah malam itu kami makan bersama di dalam bus. Bagi yang tadi berangkat sudah kenyang, sekarang pasti jadi kenyang kuadrat...xixixi. Aku sendiri bersyukur tadi tidak makan dulu sebelum berangkat.

Setelah itu, Lampu di dalam bus dipadamkan, karena rata-rata para peserta piknik pada tidur karena kekenyangan. Dalam perjalanan, bus sempat berhenti di pom bensin, guna memberi kesempatan bagi para peserta yang ingin ke kamar kecil (sebenarnya ada toilet di dalam bus, tapi airnya terbatas). Selain itu bus juga berhenti di masjid di daerah Jawa Barat jam 5 pagi. Ayo..ayo pada sholat subuh..... !. Dari masjid tadi kondektur bus berujar, tinggal 1 jam lagi perjalanan sampai di Pantai Pangandaran.

Ternyata 1 jam berikutnya ini jalanan yang kami lalui tidaklah mulus seperti yang kami kira. Selain cuaca yang berkabut setelah hujan semalam, jalan yang dilalui juga rusak parah. Jadi bikin ketar ketir hati nih. Beruntung bagi mereka yang bisa tidur lagi, karena gak bisa melihat buruknya medan yang kami lalui. Apalagi ditengah perjalanan ada truk yang mogok tepat di tengah jalan. Hah bikin bus kami jadi tersendat-sendat melewatinya.

Lanjuttttt, jam 6 pagi lebih sedikit kami sampai juga di Pantai Pangandaran. Aku dan satu kru bus turun ke loket karcis masuk, bertemu dengan 2 bapak-bapak penjaga loket.

'Selamat Pagi Mas, ini tarif masuk untuk bus kecil, sedang dan besar', katanya sambil menunjuk tembok yang sudah terdapat rincian harga tiket masuk.
'Jadi kami kena tiket masuk Rp.130.000 ya pak ?', selorohku
'iya'
'Gak bisa dikurangin pak ?, ini kan masih pagi, masak segitu ? dikurangin ya pak? jadi 100.000 gitu?', semangat nawar nih temanku... hahaha
'Gak bisa mas, ini kan sudah ada tarif rinciannya' kata bapak penjaga tiket..
Eh, 2 orang bapak ini, yang satu trus pura-pura asik telepon, sedang yang satunya mukanya masam karena pagi-pagi dah ada yang nawar tiket masuk.
Akhirnya dengan semangat pantang menyerah dan agak memelaskan muka sedikit (hihihi), akhirnya dapat tuh tiket masuk dengan harga Rp. 110.000. Lumayan...
Habis itu naiklah aku dan temanku tadi ke dalam bus, untuk selanjutnya mencari tempat parkir.

Setelah itu, panitia memberi pengumuman kepada peserta piknik bahwa mereka dipersilahkan kemana saja asalkan jam 9 pagi sudah berkumpul di Bus. Jadilah kami langsung ramai-ramai menuju area pantai.

Ada yang langsung mandi di pantai, ada yang beli bola plastik dahulu, ada juga yang beli minum untuk menghangatkan badan. Aku sendiri langsung menuju pantai tanpa mengganti pakaian atau celana pendek seperti yang lainnya. Maklum sebagai panitia, pasti perhatianku tersita mengawasi peserta agar tidak terjadi apa-apa. Lagipula aku membawa uang banyak (cieeehhh diomongin lagi) dan hp, yang tentu harus dihindarkan jauh-jauh dari air. Sementara yang lain enak menitipkan barang bawaan mereka agar tidak basah oleh air. Huhhh, dalam hati agak sebel juga....

Sampai di bibir pantai, eh ternyata masih agak gelap, kabutnya masih tebal, gerimis pula. Tapi itu tidak menyurutkan antusiasme teman-teman untuk bermain-main di pantai. Alhasil, mereka pada khilaf melihat keindahan pantai, dan tak menghiraukan cuaca lagi. Senang juga melihat mereka bisa tertawa riang.


In this foto : cuma rendi yang keliatan, yang lain gak tau siapa. hehehe...
*pagi itu pantai pangandaran masih sepi, mungkin kami pengunjung pertama



Selain bermain-main dengan ombak, ada juga sekelompok anak laki-laki yang bermain sepakbola, tentunya Bolanya terbuat dari bahan plastik dong. hehehehe....Seringkali bolanya terseret arus ke tengah, tapi akhirnya kembali lagi ke tepian pantai. Melihat mereka main sepakbola dengan gak jelasnya, membuat aku jadi agak pusing, karena berkali-kali ada yang berlarian dan akan menabrakku yang berdiri di tepi pantai.


In this foto : Apri, Anto, Nur, Riko, baju merah itu siapa ya ???
*yeahhhhh..., kok bolanya tidak keliatan ...? hehehe ternyata bolanya disandera ke tengah pantai.
Ombaknya juga pengen maen bola. xixixixi....


Istana pasir. Yap... pantai pangandaran memiliki pasir yang halus, sehingga sangat cocok untuk bermain membuat istana pasir. Dari peserta, cuma ada satu kelompok (kira-kira 6 orang) yang asik membuat istana pasir. Ada satu keluarga dengan si anak yang giat banget membuat istana pasir. Walaupun gak sempat jadi utuh istananya, karena sering terseret ombak, yang penting mereka bisa senang. *eits disini ada insiden yang membuat si ipah menangis. Waktu lari-larian, eh ombak besar datang. Karena badan gak seimbang, jatuhlah dia. Yang paling menggelikan, eh si bapaknya bukannya cepat nolongin, sempat-sempatnya diketawain duluan. xixixiixixi... untungnya gak apa-apa...


In this foto : Si ipah, dan Istrinya Bung Hery, trus kaki-kaki orang-orang pemalu (entah siapa??? hhehe)
*Istana pasirnya gak jadi-jadi... hihihihi... kalah cepet sama ombak yang menghancurkannya.



Di sudut lain, ada juga yang pura-pura akrab menawar untuk naik perahu menuju pasir putih, terletak jauh di bagian kiri pantai, lumayan jauh sih. Tapi akhirnya tidak ada yang deal naik perahunya. Lebih karena takut akan ombaknya yang saat itu agak besar, dan hanya sedikit yang berminat, atau kemungkinan lain mungkin emang dompetnya gak ada isinya. (hehehe... piss yah prennn...). Kalau tidak salah yang nawar itu si Narti sama Mila. Nah lo, ketahuan kalo dompetnya kering. xixixixiii...


In this foto : perahunya si bapak yang gak jadi dinaikin tadi. hehehe.
Tarifnya berkisar Rp.10.000 - Rp.15.000. Murah yaaaa.....
walaupun gak jadi laku, yang penting kan perahunya bapak sudah nampang di blog saya.... xixixiixix

Di sela-sela kesibukanku mengawasi teman-teman bermain ombak, sesekali aku juga diminta untuk memfotokan beberapa temanku dengan kamera yang mereka bawa sendiri. Ada yang berpose sok cakep, ada yang dengan style ndesonya, ada juga yang kaku karena gak bisa bergaya. heheheh (pisss lagi prennnn....).

.........
*Satu jam kemudian pantai sudah penuh dengan pengunjung. Kabut pun juga sudah hilang ditelan matahari
.........

Kadang lelah juga hanya melihat-lihat teman-teman bermain dengan ombak. Sesekali aku juga menyentuh air di pantai. Tapi tetep saja musti hati-hati jangan sampai celana basah sampai di atas lutut. Belum lagi asyik main-main air, eh tiba-tiba ada tukang foto keliling yang beroperasi di situ. Awalnya tak ku gubris apa yang diomongkannya, karena perkiraanku cuma menawarkan foto seperti yang biasa mereka lakukan sesuai dengan profesinya sebagai tukang foto di tempat pariwisata. Tapi ini kok pakai teriak-teriak ya....aneh....!

"eh mas, itu yang ditengah itu temannya atau bukan ?" tanyanya padaku
"iya, pak. Ada apa ?" jawabku
"suruh menepi, disitu tempatnya agak bahaya, agak ditengah itu pas pusaran air", lanjutnya.
Busyetttt. Kaget bercampur bingung, langsung aku lari agak ke tengah sambil teriak-teriak....

"heyyyyy, ayo do minggir. neng kono bahaya, ono pusaran air. ayo do minggir kabeh", ---dengan logat jawa yang medok tentunya---, hehhe... yang artinya. "Hey ayo semua minggir. Disitu bahaya, ada pusaran airnya. Ayo semua minggir...."

Perlu beberapa kali mengulang kata-kata itu sampai tenggorokan serak... Akhirnya semua peserta sudah menepi. Untungnya gak terjadi apa-apa. Memang aneh sih, kenapa sepanjang bibir pantai yang luas tersebut, cuma area bermain kami yang paling sepi. Sedangkan yang lain padat sekali. Harusnya di beri peringatan dong pak kalau ada bagian-bagian yang berbahaya, sebelum terjadi apa-apa yang tidak diinginkan. Demi keselamatan pengunjung juga kan.....! *semoga pengelola pantai pangandaran-nya baca... :D

Akhirnya kami memutuskan menyudahi bermain-main di pantai pada pukul 07.15 WIB. Lagipula kebanyakan peserta sudah merasa lelah. Meski begitu, ada satu dua orang yang masih ingin main-main lagi, tapi karena tidak ada teman, mereka urungkan niatan tersebut.

Selanjutnya, mereka mencari kamar mandi untuk membersihkan diri. Perlu uang Rp.2.000 per orangnya untuk memakai jasa kamar mandi.
Setelah bersih dan berganti pakaian, kami berpencar mencari rumah makan untuk sarapan pagi. Ada yang makan bubur ayam, nasi goreng, dll. Aku sendiri bersama Nur dan Adek Bima mencari warung makan dan memesan 3 porsi nasi goreng dan 1 coffemix dan 2 es fanta. Kalau di Solo porsi makan bertiga tadi bisa dibayar dengan Rp.18.000, disitu aku harus merogoh kocek Rp.38.000. Yeahhh, maklumlah di tempat pariwisata.

Akhirnya pukul 09.00 WIB tepat kami meninggalkan Pantai Pangandaran, menuju tujuan wisata selanjutnya yaitu Green Canyon.

*NB :
1. Parkir Bus di pangandaran tarifnya Rp.10.000
2. Di Pangandaran sempat pusing nyari yang namanya 'Teh Kotak' buat kru bus. Si sopir dan kondektur maniak banget ya sama teh kotak ?. Kenapa gak merk lainnya coba..??? aneh

0 comments: