Funny Myspace Comments

Teluk Penyu (Menyedihkan)

Filed under: by: ion_why

Perjalanan menuju Teluk Penyu ternyata cukup melelahkan. Selain guyuran hujan lebat, jalan yang dilalui juga tidak terlalu mulus. Jadinya, bisa dikatakan perjalanan selanjutnya cukup membosankan. Belum lagi ditambah AC bus yang bocor. Termasuk kursi tempat yang diduduki Adek Bima. Yahhhh terpaksa deh aku ngalah, tempat dudukku tak kasih ke dia, sementara aku berdiri. Ahhh bukan masalah serius kalau masalah berdiri di dalam bus, jaman kuliah dulu juga sudah sering kok....*malah curhat...#%@*^^. Bus sempat berhenti di Masjid untuk memberi kesempatan bagi rombongan untuk sholat Dzuhur bagi yang menjalankan.

Yap, akhirnya Pukul 03.30 WIB kami sampai di Teluk Penyu. Sampai di tempat ini hujan masih mengguyur begitu derasnya.





 *hujan deras saat kami tiba di Teluk Penyu

Sampai-sampai menuju lokasi tiket saja aku mesti dipayungi sama petugasnya. Untung saja yang membawa payung tersebut perempuan, 2 orang lagi. hehhehehe... Anehnya meskipun yang turun dari Bus 2 orang panitia, herannya cuma aku yang diajak berpayungan sama mbak-mbaknya tadi. hehehhehe......Akhirnya kami berdua dibawa ke sebuah ruangan kecil untuk mengurus tiket dan dipersilahkan duduk.

Tapi, tragedinya terjadi justru didalam loket ini. Huffhhhhh.....

"Untuk berapa orang mas ?" tanya petugasnya
"45 mbak", spontan aku menjawab (ngebohong dikit, karena pesertanya 56 orang, maklumlah ini bagian dari trik) . 

Terus petugasnya menerangkan bahwa harga tiketnya sekian (lupa) dapat discount 10 %. Dan kami musti membayar dua ratus ribu lebih-an.

Busyet... Di Pangandaran tadi aja cuma Rp.110.000. Kok di Teluk Penyu mahal banget. Terus selanjutnya terjadi tawar menawar yang menjadi petaka (paling tidak bagiku).

"Mbak kok ini mahal banget yaaa. tadi kami di pangandaran saja cuma 110.000. kok disini sampai 200.000an. apa gak salah ?", mulai jurus tawarnya.
"Memang segitu mas. Karena kami memang tidak memakai tarif per bus. kami memakai tarif per orangnya, tadi kan sudah jelas penghitungannya"
"Mbak, kami mohon kerjasamanya, ini kan sudah sore, lagi pula hujan. Apa nggak ada potongan lagi ???"
"Tidak ada tuh mas" Mbaknya tetap dengan pendiriannya.

........selanjutnya temanku, gak tau ada bisikan setan apa, eh dianya ngomel-ngomel

"Mbak tempatmu ini pantainya jelek, masak mahal begitu. Coba bandingkan dengan yang lain. Suruh tutup aja kalo begitu, lagipula hujannya juga kayak gini kami mau lihat apa ????" dengan nada yang sangat tinggi.
"Mas, kalau hujan itu bukan kesalahan kami, itu cuma faktor alam yang tidak bisa kami hindari, lagipula kami kan cuma petugas, kami cuma melaksanakan apa yang sudah ditentukan", jawab mbak-nya dengan mimik ketakutan.
"Ah ya nggak bisa", jawab temanku ketus.
"Ini kan sudah diatur, ada perdanya juga dari dinas pariwisata dan Walikota". (alasan yang logis menurutku)
"Siapa Walikotamu ? suruh kesini...!" Wealahhhhh temenku ini makin ngelantur saja.

Ini kalau nggak diberhenti'in bisa panjang urusannya. Aku malah jadi penengah keduanya. Meredakan emosi temenku dan menyuruhnya diam serta memberi isyarat pada petugas tiket (4 orang wanita) agar mereka maklum dengan sikap temenku tadi. Huuufffhhhh...

Akhirnya setelah aku bisa menyela pembicaraan,
"Mbak ini begini saja, biar kita sama-sama enak. Kami tetap minta discount lagi. kami bayar Rp. 125.000. gimana ?" tentunya dengan style kalem dong... hehehe.
Akhirnya petugas tersebut setuju dengan harga tadi, setelah kubujuk beberapa kali. Terus kami meninggalkan tempat beli tiket tadi. Aku yakin petugas tadi masih menggerutu dengan sikap temenku tadi. Aku saja yang temennya nggak habis pikir dengan sikapnya yang sok-sokan. Mentang-mentang yang dihadapi 4 orang wanita. Sopan kek... Belum lagi kesal hatiku hilang, eh waktu naik ke dalam bus, sempat-sempatnya dia bilang seperti ini,  "kamu itu diajak tawar menawar, malah gak mau". Ucapan itu sengaja dikeraskan dihadapan rombongan, menurutku. Ah masa bodoh dengan apa yang dia ucapkan. Aku sudah capek. Satu rombongan tak ada yang tahu cerita yang sebenarnya. Ssssttt... ini rahasia antara aku dan pembaca blog-ini.

Setelah memasuki kawasan wisata, dan bus sudah diparkir di tempatnya. Sebagian rombongan ada yang turun, dan sebagian lagi memilih tetap berada didalam bus. Maklum saat itu hujannya tidak mau diajak kompromi, deras sekali. Aku sendiri turun dengan sebagian rombongan.
Ahhhh... apa yang bisa dinikmati dari Teluk Penyu saat itu. Cuma bisa melihat pantai dari jarak jauh, karena kami cuma bisa duduk-duduk di pondok. Akhirnya kami putuskan mencari makan. Sialnya dari ujung ke ujung, yang kami dapat cuma Mie Ayam. Huhhh, itupun tak ada tempat duduk untuk makan. Capek dehhhh....

Setelah itu kami melihat-lihat toko yang menjual cindera mata. Lagi-lagi tak satu pun yang menarik perhatianku. Alhasil selama satu setengah jam kami cuma bengong saja melihat hujan yang tak kunjung berhenti. Menyedihkan bukan....




Keadaan langit Teluk Penyu saat kami mulai meninggalkan tempat tersebut
*Tidak disangka, senja bisa berwarna biru juga.
 
 
Yap... sangat jauh dari harapan memang. Tapi memang begitulah keadaannya. Akhirnya kami meninggalkan Teluk Penyu pada saat jam menunjukkan pukul 05.30 WIB, beriringan dengan gelap yang mulai memayungi tempat itu.

Green Canyon (hahaha... naek perahu...)

Filed under: by: ion_why

Yappppp... masih lanjutan dari postingan sebelumnya *lama banget yaaaaaa.. ? (baru sempat sihhhh). Kami tiba di Green Canyon kira-kira pukul 10.30 WIB. "Eitsss.... jangan turun dulu", teriak salah satu anggota panitia. Kita potong kue ulang tahun dulu, (secara, piknik ini memang dalam rangka ulang tahun karang taruna).



*in this foto : Ariyo lagi jualan kue.. hehehehe

Wah bung Ariyo, alias pak ketua, sudah siap dengan kue ulang tahun dengan angka 14. Angka yang bisa dibilang kamuflase. karena seluruh anggota karang taruna tidak ada yang tahu sudah berapa lama karang taruna berdiri. hehhehhe... *bukan masalah yang penting. Akhirnya prosesi potong kue selesai.

Akhirnya semua rombongan turun menuju ke area wisata Green Canyon.

Ooops... sebentar bro & sist, kita cuplik dulu tentang apa itu Green Canyon.

Green Canyon, namanya diadaptasi dari tempat wisata di Amerika, Grand Canyon. Pastinya alasan tersebut karena Green Canyon lumayan mirip dengan yang ada di Amerika sono. Nama aslinya Cukang Taneuh yang berarti jembatan batu. Lokasi pas dari tempat ini ialah di Ciamis jawa barat, lumayan dekat dengan Pantai Pangandaran.

Ok, lanjutttt....!!!

Wisata di Green Canyon ini ialah wisata naik perahu menyusuri sungai yang panjang (panjang pastinya gak tahu). Maka dari itu rombongan tadi mulai berkelompok-kelompok untuk menaiki perahu. Setiap perahu bisa muat 5-6 orang dengan ongkos sewa perahu Rp.75.000. Aku, adek bima, dan 4 orang perempuan (lupa siapa saja mereka, hehehe) . jadi kelompok pertama yang menaiki perahu.

Agak ngeri juga pas pertama menaiki perahunya. Selain licin karena gerimis, juga perahunya goyang-goyang. Tak terbayang seandainya salah satu dari kami tercebur. hahahaha...Yap, akhirnya 6 orang dan 2 tukang perahu (1 dibelakang dengan mesinnya, 1 didepan dengan kayuh untuk mengarahkan laju perahu) siap berangkat.




*Bapak tukang perahu yang mengendalikan perahu di ujung depan. 
Jangan diketawain kalau beliau pake payung. Cuaca emang lagi gerimis...

Sungai dengan lebar 10an M (cuma kira-kira sih) ini, di sepanjang pinggirnya ditumbuhi tanaman yang lebat. Banyak yang menarik yang bisa diamati. Ditempat-tempat tertentu dijumpai stalaktit/stalakmit alami yang indah, air terjun, dan akar2 pohon yang gedenya nggak kira-kira/gede banget pokoknya. Berikut foto2 yang bisa diambil dari Green Canyon.



*banyak ditemui pohon-pohon yang menjorok ke tengah sungai.

Sesekali terdengar suara gluduk-gluduk, dibawah perahu kami. Ternyata ada batang kayu/ranting yang mengganggu jalannya perahu kami. Tapi itu sudah cukup membuat kami deg-degan. Apalagi 4 perempuan dibelakangku, mereka sudah pada main jerit saja ketika perahu mulai sedikit goyang.... *namanya juga di air buuuuuu, gimana sihhh...???



*dipinggir sungai pasti dijumpai tanaman lebat seperti ini.  
Sayang sekali tidak kulihat satupun hewan liar(semacam : tupai) disitu. Hujan sihhh....



*pinggir sungai itu adalah bebatuan, bukan tanah lagi


*meski batu, tapi tanaman dan pohon tetap saja bisa hidup diatasnya. *^%##???










*setelah beberapa menit berlalu, 
akhirnya menemukan aiir terjun kecil yang menarik untuk dilihat











*Air terjun kecil ini juga menarik untuk dilihat


Iseng-iseng sempat juga aku memotret satu rombongan perahu yang berpapasan dengan perahu kami dari arah yang berlawanan. Apalagi mereka juga welcome banget. Bahkan sambil melambaikan tangan dan senyum. hehehhe....


*ini dia mereka para pengunjung wisata green canyon yang aku temui



Selang beberapa menit kemudian, kami menemukan banyak stalaktit di tepian bebatuan di pinggir sungai. Sangat indah, karena terbentuk secara alami (ini kata bapak tukang perahu lho).



*di foto ini stalaktitnya gak terlihat begitu jelas. Padahal aslinya lumayan bagus


Yap, akhirnya kami sampai di tempat dimana aliran sungai jadi menyempit. Ini dikarenakan bebatuan alami sudah menutupi separuh dari aliran sungai yang akan kami lalui. Sebenarnya masih ada kira-kira 100 M perjalanan lagi dari tempat ini. Akan tetapi ditempat ini arus sungai terlalu deras (akibat hujan deras sebelumnya) dan sangat riskan untuk dilalui perahu kami. Akhirnya keterangan Si Bapak Tukang Perahu bisa kami maklumi. Lagipula ini lebih karena faktor alam dan memperhitungkan keselamatan kami juga. Akhirnya perahu ditambatkan di tempat ini dengan cara mengikat ujung perahu dengan bebatuan yang menonjol yang bisa berfungsi sebagai pengait tali perahu tadi.

Karena kami adalah rombongan perahu pertama, baru beberapa saat kemudian teman-teman rombongan berdatangan, tentunya dengan perahunya masing-masing. Di tempat ini ada air terjun yang lumayan besar. Tetapi sayang sekali bebatuan dibawahnya tidak begitu luas dan licin. Alhasil, hanya beberapa teman saja yang mau turun dan main-main di air terjun.





*in this foto : Anggit, apri, Hery, Tukang Perahu

Aku sendiri, tak sedikitpun tertarik untuk turun bermain di air terjun. Aku dan Bima malah asyik berbincang dengan Bapak Tukang Perahu. Tanya-tanya tentang Green Canyon dan profesinya sebagai Tukang Perahu di tempat wisata ini.
"Sudah lama pak bekerja jadi tukang perahu seperti ini ?", tanyaku
"Yahhh, kira-kira sudah 3 tahun Mas" jawabnya. (3 atau 5 tahun ya???? aku lupa hehehe)
"Dalam sehari bisa narik berapa kali ?", lanjutku
"5 sampai 6 kali"
"itu kalau pas ramai atau sepi Pak ?" (cerewet banget sihhhh....!)
"itu kalau lagi ramai Mas. Masalahnya sekarang perahunya kan banyak, jadi saingannya juga banyak", cerita Si Bapak Tukang perahu, Curhat nih... hahahha...

"trus kalau dilihat di televisi gitu, air sungainya jernih Pak. Tapi ini kok kuning ya ???", tanya Adek Bima.
"ini karena hujan dari tadi malam mas. Biasanya airnya hijau jernih".

Ini tips buat kalian yang tertarik berkunjung ke Green Canyon. JANGAN DATANG DI SAAT MUSIM PENGHUJAN. OKAYYYY...!!!.

Yap... 15 menit kami beristirahat di tempat tersebut. akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke pangkalan perahu. Rasanya laju perahu lebih cepat pada saat balik daripada saat berangkat. Total perjalanan dengan perahu tadi membutuhkan waktu kira-kira 1 jam.

Setelah turun, kami cuci mata dulu di toko-toko yang menjual aneka merchandise. Sayangnya aku tak berminat sama sekali dengan yang dijual ditempat itu. Kaos, hiasan, dll tak satupun aku beli... (bilang aja gak ada uang, gitu aja kok repot... hahahah...).

Yappp, akhirnya Bus bertolak dari Green Canyon pada pukul 12.00 WIB. Tentunya harus bayar parkir bus terlebih dahulu sebesar Rp. 10.000. Perjalanan selanjutnya akan menuju ke  Teluk Penyu....

NB : capek ngetiknya. hehehehe....