Funny Myspace Comments

Teluk Penyu (Menyedihkan)

Filed under: by: ion_why

Perjalanan menuju Teluk Penyu ternyata cukup melelahkan. Selain guyuran hujan lebat, jalan yang dilalui juga tidak terlalu mulus. Jadinya, bisa dikatakan perjalanan selanjutnya cukup membosankan. Belum lagi ditambah AC bus yang bocor. Termasuk kursi tempat yang diduduki Adek Bima. Yahhhh terpaksa deh aku ngalah, tempat dudukku tak kasih ke dia, sementara aku berdiri. Ahhh bukan masalah serius kalau masalah berdiri di dalam bus, jaman kuliah dulu juga sudah sering kok....*malah curhat...#%@*^^. Bus sempat berhenti di Masjid untuk memberi kesempatan bagi rombongan untuk sholat Dzuhur bagi yang menjalankan.

Yap, akhirnya Pukul 03.30 WIB kami sampai di Teluk Penyu. Sampai di tempat ini hujan masih mengguyur begitu derasnya.





 *hujan deras saat kami tiba di Teluk Penyu

Sampai-sampai menuju lokasi tiket saja aku mesti dipayungi sama petugasnya. Untung saja yang membawa payung tersebut perempuan, 2 orang lagi. hehhehehe... Anehnya meskipun yang turun dari Bus 2 orang panitia, herannya cuma aku yang diajak berpayungan sama mbak-mbaknya tadi. hehehhehe......Akhirnya kami berdua dibawa ke sebuah ruangan kecil untuk mengurus tiket dan dipersilahkan duduk.

Tapi, tragedinya terjadi justru didalam loket ini. Huffhhhhh.....

"Untuk berapa orang mas ?" tanya petugasnya
"45 mbak", spontan aku menjawab (ngebohong dikit, karena pesertanya 56 orang, maklumlah ini bagian dari trik) . 

Terus petugasnya menerangkan bahwa harga tiketnya sekian (lupa) dapat discount 10 %. Dan kami musti membayar dua ratus ribu lebih-an.

Busyet... Di Pangandaran tadi aja cuma Rp.110.000. Kok di Teluk Penyu mahal banget. Terus selanjutnya terjadi tawar menawar yang menjadi petaka (paling tidak bagiku).

"Mbak kok ini mahal banget yaaa. tadi kami di pangandaran saja cuma 110.000. kok disini sampai 200.000an. apa gak salah ?", mulai jurus tawarnya.
"Memang segitu mas. Karena kami memang tidak memakai tarif per bus. kami memakai tarif per orangnya, tadi kan sudah jelas penghitungannya"
"Mbak, kami mohon kerjasamanya, ini kan sudah sore, lagi pula hujan. Apa nggak ada potongan lagi ???"
"Tidak ada tuh mas" Mbaknya tetap dengan pendiriannya.

........selanjutnya temanku, gak tau ada bisikan setan apa, eh dianya ngomel-ngomel

"Mbak tempatmu ini pantainya jelek, masak mahal begitu. Coba bandingkan dengan yang lain. Suruh tutup aja kalo begitu, lagipula hujannya juga kayak gini kami mau lihat apa ????" dengan nada yang sangat tinggi.
"Mas, kalau hujan itu bukan kesalahan kami, itu cuma faktor alam yang tidak bisa kami hindari, lagipula kami kan cuma petugas, kami cuma melaksanakan apa yang sudah ditentukan", jawab mbak-nya dengan mimik ketakutan.
"Ah ya nggak bisa", jawab temanku ketus.
"Ini kan sudah diatur, ada perdanya juga dari dinas pariwisata dan Walikota". (alasan yang logis menurutku)
"Siapa Walikotamu ? suruh kesini...!" Wealahhhhh temenku ini makin ngelantur saja.

Ini kalau nggak diberhenti'in bisa panjang urusannya. Aku malah jadi penengah keduanya. Meredakan emosi temenku dan menyuruhnya diam serta memberi isyarat pada petugas tiket (4 orang wanita) agar mereka maklum dengan sikap temenku tadi. Huuufffhhhh...

Akhirnya setelah aku bisa menyela pembicaraan,
"Mbak ini begini saja, biar kita sama-sama enak. Kami tetap minta discount lagi. kami bayar Rp. 125.000. gimana ?" tentunya dengan style kalem dong... hehehe.
Akhirnya petugas tersebut setuju dengan harga tadi, setelah kubujuk beberapa kali. Terus kami meninggalkan tempat beli tiket tadi. Aku yakin petugas tadi masih menggerutu dengan sikap temenku tadi. Aku saja yang temennya nggak habis pikir dengan sikapnya yang sok-sokan. Mentang-mentang yang dihadapi 4 orang wanita. Sopan kek... Belum lagi kesal hatiku hilang, eh waktu naik ke dalam bus, sempat-sempatnya dia bilang seperti ini,  "kamu itu diajak tawar menawar, malah gak mau". Ucapan itu sengaja dikeraskan dihadapan rombongan, menurutku. Ah masa bodoh dengan apa yang dia ucapkan. Aku sudah capek. Satu rombongan tak ada yang tahu cerita yang sebenarnya. Ssssttt... ini rahasia antara aku dan pembaca blog-ini.

Setelah memasuki kawasan wisata, dan bus sudah diparkir di tempatnya. Sebagian rombongan ada yang turun, dan sebagian lagi memilih tetap berada didalam bus. Maklum saat itu hujannya tidak mau diajak kompromi, deras sekali. Aku sendiri turun dengan sebagian rombongan.
Ahhhh... apa yang bisa dinikmati dari Teluk Penyu saat itu. Cuma bisa melihat pantai dari jarak jauh, karena kami cuma bisa duduk-duduk di pondok. Akhirnya kami putuskan mencari makan. Sialnya dari ujung ke ujung, yang kami dapat cuma Mie Ayam. Huhhh, itupun tak ada tempat duduk untuk makan. Capek dehhhh....

Setelah itu kami melihat-lihat toko yang menjual cindera mata. Lagi-lagi tak satu pun yang menarik perhatianku. Alhasil selama satu setengah jam kami cuma bengong saja melihat hujan yang tak kunjung berhenti. Menyedihkan bukan....




Keadaan langit Teluk Penyu saat kami mulai meninggalkan tempat tersebut
*Tidak disangka, senja bisa berwarna biru juga.
 
 
Yap... sangat jauh dari harapan memang. Tapi memang begitulah keadaannya. Akhirnya kami meninggalkan Teluk Penyu pada saat jam menunjukkan pukul 05.30 WIB, beriringan dengan gelap yang mulai memayungi tempat itu.

Green Canyon (hahaha... naek perahu...)

Filed under: by: ion_why

Yappppp... masih lanjutan dari postingan sebelumnya *lama banget yaaaaaa.. ? (baru sempat sihhhh). Kami tiba di Green Canyon kira-kira pukul 10.30 WIB. "Eitsss.... jangan turun dulu", teriak salah satu anggota panitia. Kita potong kue ulang tahun dulu, (secara, piknik ini memang dalam rangka ulang tahun karang taruna).



*in this foto : Ariyo lagi jualan kue.. hehehehe

Wah bung Ariyo, alias pak ketua, sudah siap dengan kue ulang tahun dengan angka 14. Angka yang bisa dibilang kamuflase. karena seluruh anggota karang taruna tidak ada yang tahu sudah berapa lama karang taruna berdiri. hehhehhe... *bukan masalah yang penting. Akhirnya prosesi potong kue selesai.

Akhirnya semua rombongan turun menuju ke area wisata Green Canyon.

Ooops... sebentar bro & sist, kita cuplik dulu tentang apa itu Green Canyon.

Green Canyon, namanya diadaptasi dari tempat wisata di Amerika, Grand Canyon. Pastinya alasan tersebut karena Green Canyon lumayan mirip dengan yang ada di Amerika sono. Nama aslinya Cukang Taneuh yang berarti jembatan batu. Lokasi pas dari tempat ini ialah di Ciamis jawa barat, lumayan dekat dengan Pantai Pangandaran.

Ok, lanjutttt....!!!

Wisata di Green Canyon ini ialah wisata naik perahu menyusuri sungai yang panjang (panjang pastinya gak tahu). Maka dari itu rombongan tadi mulai berkelompok-kelompok untuk menaiki perahu. Setiap perahu bisa muat 5-6 orang dengan ongkos sewa perahu Rp.75.000. Aku, adek bima, dan 4 orang perempuan (lupa siapa saja mereka, hehehe) . jadi kelompok pertama yang menaiki perahu.

Agak ngeri juga pas pertama menaiki perahunya. Selain licin karena gerimis, juga perahunya goyang-goyang. Tak terbayang seandainya salah satu dari kami tercebur. hahahaha...Yap, akhirnya 6 orang dan 2 tukang perahu (1 dibelakang dengan mesinnya, 1 didepan dengan kayuh untuk mengarahkan laju perahu) siap berangkat.




*Bapak tukang perahu yang mengendalikan perahu di ujung depan. 
Jangan diketawain kalau beliau pake payung. Cuaca emang lagi gerimis...

Sungai dengan lebar 10an M (cuma kira-kira sih) ini, di sepanjang pinggirnya ditumbuhi tanaman yang lebat. Banyak yang menarik yang bisa diamati. Ditempat-tempat tertentu dijumpai stalaktit/stalakmit alami yang indah, air terjun, dan akar2 pohon yang gedenya nggak kira-kira/gede banget pokoknya. Berikut foto2 yang bisa diambil dari Green Canyon.



*banyak ditemui pohon-pohon yang menjorok ke tengah sungai.

Sesekali terdengar suara gluduk-gluduk, dibawah perahu kami. Ternyata ada batang kayu/ranting yang mengganggu jalannya perahu kami. Tapi itu sudah cukup membuat kami deg-degan. Apalagi 4 perempuan dibelakangku, mereka sudah pada main jerit saja ketika perahu mulai sedikit goyang.... *namanya juga di air buuuuuu, gimana sihhh...???



*dipinggir sungai pasti dijumpai tanaman lebat seperti ini.  
Sayang sekali tidak kulihat satupun hewan liar(semacam : tupai) disitu. Hujan sihhh....



*pinggir sungai itu adalah bebatuan, bukan tanah lagi


*meski batu, tapi tanaman dan pohon tetap saja bisa hidup diatasnya. *^%##???










*setelah beberapa menit berlalu, 
akhirnya menemukan aiir terjun kecil yang menarik untuk dilihat











*Air terjun kecil ini juga menarik untuk dilihat


Iseng-iseng sempat juga aku memotret satu rombongan perahu yang berpapasan dengan perahu kami dari arah yang berlawanan. Apalagi mereka juga welcome banget. Bahkan sambil melambaikan tangan dan senyum. hehehhe....


*ini dia mereka para pengunjung wisata green canyon yang aku temui



Selang beberapa menit kemudian, kami menemukan banyak stalaktit di tepian bebatuan di pinggir sungai. Sangat indah, karena terbentuk secara alami (ini kata bapak tukang perahu lho).



*di foto ini stalaktitnya gak terlihat begitu jelas. Padahal aslinya lumayan bagus


Yap, akhirnya kami sampai di tempat dimana aliran sungai jadi menyempit. Ini dikarenakan bebatuan alami sudah menutupi separuh dari aliran sungai yang akan kami lalui. Sebenarnya masih ada kira-kira 100 M perjalanan lagi dari tempat ini. Akan tetapi ditempat ini arus sungai terlalu deras (akibat hujan deras sebelumnya) dan sangat riskan untuk dilalui perahu kami. Akhirnya keterangan Si Bapak Tukang Perahu bisa kami maklumi. Lagipula ini lebih karena faktor alam dan memperhitungkan keselamatan kami juga. Akhirnya perahu ditambatkan di tempat ini dengan cara mengikat ujung perahu dengan bebatuan yang menonjol yang bisa berfungsi sebagai pengait tali perahu tadi.

Karena kami adalah rombongan perahu pertama, baru beberapa saat kemudian teman-teman rombongan berdatangan, tentunya dengan perahunya masing-masing. Di tempat ini ada air terjun yang lumayan besar. Tetapi sayang sekali bebatuan dibawahnya tidak begitu luas dan licin. Alhasil, hanya beberapa teman saja yang mau turun dan main-main di air terjun.





*in this foto : Anggit, apri, Hery, Tukang Perahu

Aku sendiri, tak sedikitpun tertarik untuk turun bermain di air terjun. Aku dan Bima malah asyik berbincang dengan Bapak Tukang Perahu. Tanya-tanya tentang Green Canyon dan profesinya sebagai Tukang Perahu di tempat wisata ini.
"Sudah lama pak bekerja jadi tukang perahu seperti ini ?", tanyaku
"Yahhh, kira-kira sudah 3 tahun Mas" jawabnya. (3 atau 5 tahun ya???? aku lupa hehehe)
"Dalam sehari bisa narik berapa kali ?", lanjutku
"5 sampai 6 kali"
"itu kalau pas ramai atau sepi Pak ?" (cerewet banget sihhhh....!)
"itu kalau lagi ramai Mas. Masalahnya sekarang perahunya kan banyak, jadi saingannya juga banyak", cerita Si Bapak Tukang perahu, Curhat nih... hahahha...

"trus kalau dilihat di televisi gitu, air sungainya jernih Pak. Tapi ini kok kuning ya ???", tanya Adek Bima.
"ini karena hujan dari tadi malam mas. Biasanya airnya hijau jernih".

Ini tips buat kalian yang tertarik berkunjung ke Green Canyon. JANGAN DATANG DI SAAT MUSIM PENGHUJAN. OKAYYYY...!!!.

Yap... 15 menit kami beristirahat di tempat tersebut. akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke pangkalan perahu. Rasanya laju perahu lebih cepat pada saat balik daripada saat berangkat. Total perjalanan dengan perahu tadi membutuhkan waktu kira-kira 1 jam.

Setelah turun, kami cuci mata dulu di toko-toko yang menjual aneka merchandise. Sayangnya aku tak berminat sama sekali dengan yang dijual ditempat itu. Kaos, hiasan, dll tak satupun aku beli... (bilang aja gak ada uang, gitu aja kok repot... hahahah...).

Yappp, akhirnya Bus bertolak dari Green Canyon pada pukul 12.00 WIB. Tentunya harus bayar parkir bus terlebih dahulu sebesar Rp. 10.000. Perjalanan selanjutnya akan menuju ke  Teluk Penyu....

NB : capek ngetiknya. hehehehe.... 

Pantai Pangandaran (Ahhh... berkabut)

Filed under: by: ion_why


Malam itu perjalanan kami menuju Jawa Barat diiringi dengan guyuran hujan yang tak berhenti. Kondisi di dalam Bus yang sudah dingin karena Ac jadi terasa makin dingin. Banyak yang melewatkan perjalanan dengan tidur, bercakap-cakap dengan teman disebelahnya, atau melihat pemandangan di luar bus. Ehmmm menarik juga jalanan di malam hari... (yaeyalahhhh...).

Tepat jam 23.30 WIB, entah sudah sampai dimana/lupa, akhirnya panitia membagikan makanan, yang merupakan salah satu fasilitas dalam piknik ini. Apa menunya..... ???? jeng...jeng... jenggg... Lumayan, Ayam bakar. hehehhe... Akhirnya tengah malam itu kami makan bersama di dalam bus. Bagi yang tadi berangkat sudah kenyang, sekarang pasti jadi kenyang kuadrat...xixixi. Aku sendiri bersyukur tadi tidak makan dulu sebelum berangkat.

Setelah itu, Lampu di dalam bus dipadamkan, karena rata-rata para peserta piknik pada tidur karena kekenyangan. Dalam perjalanan, bus sempat berhenti di pom bensin, guna memberi kesempatan bagi para peserta yang ingin ke kamar kecil (sebenarnya ada toilet di dalam bus, tapi airnya terbatas). Selain itu bus juga berhenti di masjid di daerah Jawa Barat jam 5 pagi. Ayo..ayo pada sholat subuh..... !. Dari masjid tadi kondektur bus berujar, tinggal 1 jam lagi perjalanan sampai di Pantai Pangandaran.

Ternyata 1 jam berikutnya ini jalanan yang kami lalui tidaklah mulus seperti yang kami kira. Selain cuaca yang berkabut setelah hujan semalam, jalan yang dilalui juga rusak parah. Jadi bikin ketar ketir hati nih. Beruntung bagi mereka yang bisa tidur lagi, karena gak bisa melihat buruknya medan yang kami lalui. Apalagi ditengah perjalanan ada truk yang mogok tepat di tengah jalan. Hah bikin bus kami jadi tersendat-sendat melewatinya.

Lanjuttttt, jam 6 pagi lebih sedikit kami sampai juga di Pantai Pangandaran. Aku dan satu kru bus turun ke loket karcis masuk, bertemu dengan 2 bapak-bapak penjaga loket.

'Selamat Pagi Mas, ini tarif masuk untuk bus kecil, sedang dan besar', katanya sambil menunjuk tembok yang sudah terdapat rincian harga tiket masuk.
'Jadi kami kena tiket masuk Rp.130.000 ya pak ?', selorohku
'iya'
'Gak bisa dikurangin pak ?, ini kan masih pagi, masak segitu ? dikurangin ya pak? jadi 100.000 gitu?', semangat nawar nih temanku... hahaha
'Gak bisa mas, ini kan sudah ada tarif rinciannya' kata bapak penjaga tiket..
Eh, 2 orang bapak ini, yang satu trus pura-pura asik telepon, sedang yang satunya mukanya masam karena pagi-pagi dah ada yang nawar tiket masuk.
Akhirnya dengan semangat pantang menyerah dan agak memelaskan muka sedikit (hihihi), akhirnya dapat tuh tiket masuk dengan harga Rp. 110.000. Lumayan...
Habis itu naiklah aku dan temanku tadi ke dalam bus, untuk selanjutnya mencari tempat parkir.

Setelah itu, panitia memberi pengumuman kepada peserta piknik bahwa mereka dipersilahkan kemana saja asalkan jam 9 pagi sudah berkumpul di Bus. Jadilah kami langsung ramai-ramai menuju area pantai.

Ada yang langsung mandi di pantai, ada yang beli bola plastik dahulu, ada juga yang beli minum untuk menghangatkan badan. Aku sendiri langsung menuju pantai tanpa mengganti pakaian atau celana pendek seperti yang lainnya. Maklum sebagai panitia, pasti perhatianku tersita mengawasi peserta agar tidak terjadi apa-apa. Lagipula aku membawa uang banyak (cieeehhh diomongin lagi) dan hp, yang tentu harus dihindarkan jauh-jauh dari air. Sementara yang lain enak menitipkan barang bawaan mereka agar tidak basah oleh air. Huhhh, dalam hati agak sebel juga....

Sampai di bibir pantai, eh ternyata masih agak gelap, kabutnya masih tebal, gerimis pula. Tapi itu tidak menyurutkan antusiasme teman-teman untuk bermain-main di pantai. Alhasil, mereka pada khilaf melihat keindahan pantai, dan tak menghiraukan cuaca lagi. Senang juga melihat mereka bisa tertawa riang.


In this foto : cuma rendi yang keliatan, yang lain gak tau siapa. hehehe...
*pagi itu pantai pangandaran masih sepi, mungkin kami pengunjung pertama



Selain bermain-main dengan ombak, ada juga sekelompok anak laki-laki yang bermain sepakbola, tentunya Bolanya terbuat dari bahan plastik dong. hehehehe....Seringkali bolanya terseret arus ke tengah, tapi akhirnya kembali lagi ke tepian pantai. Melihat mereka main sepakbola dengan gak jelasnya, membuat aku jadi agak pusing, karena berkali-kali ada yang berlarian dan akan menabrakku yang berdiri di tepi pantai.


In this foto : Apri, Anto, Nur, Riko, baju merah itu siapa ya ???
*yeahhhhh..., kok bolanya tidak keliatan ...? hehehe ternyata bolanya disandera ke tengah pantai.
Ombaknya juga pengen maen bola. xixixixi....


Istana pasir. Yap... pantai pangandaran memiliki pasir yang halus, sehingga sangat cocok untuk bermain membuat istana pasir. Dari peserta, cuma ada satu kelompok (kira-kira 6 orang) yang asik membuat istana pasir. Ada satu keluarga dengan si anak yang giat banget membuat istana pasir. Walaupun gak sempat jadi utuh istananya, karena sering terseret ombak, yang penting mereka bisa senang. *eits disini ada insiden yang membuat si ipah menangis. Waktu lari-larian, eh ombak besar datang. Karena badan gak seimbang, jatuhlah dia. Yang paling menggelikan, eh si bapaknya bukannya cepat nolongin, sempat-sempatnya diketawain duluan. xixixiixixi... untungnya gak apa-apa...


In this foto : Si ipah, dan Istrinya Bung Hery, trus kaki-kaki orang-orang pemalu (entah siapa??? hhehe)
*Istana pasirnya gak jadi-jadi... hihihihi... kalah cepet sama ombak yang menghancurkannya.



Di sudut lain, ada juga yang pura-pura akrab menawar untuk naik perahu menuju pasir putih, terletak jauh di bagian kiri pantai, lumayan jauh sih. Tapi akhirnya tidak ada yang deal naik perahunya. Lebih karena takut akan ombaknya yang saat itu agak besar, dan hanya sedikit yang berminat, atau kemungkinan lain mungkin emang dompetnya gak ada isinya. (hehehe... piss yah prennn...). Kalau tidak salah yang nawar itu si Narti sama Mila. Nah lo, ketahuan kalo dompetnya kering. xixixixiii...


In this foto : perahunya si bapak yang gak jadi dinaikin tadi. hehehe.
Tarifnya berkisar Rp.10.000 - Rp.15.000. Murah yaaaa.....
walaupun gak jadi laku, yang penting kan perahunya bapak sudah nampang di blog saya.... xixixiixix

Di sela-sela kesibukanku mengawasi teman-teman bermain ombak, sesekali aku juga diminta untuk memfotokan beberapa temanku dengan kamera yang mereka bawa sendiri. Ada yang berpose sok cakep, ada yang dengan style ndesonya, ada juga yang kaku karena gak bisa bergaya. heheheh (pisss lagi prennnn....).

.........
*Satu jam kemudian pantai sudah penuh dengan pengunjung. Kabut pun juga sudah hilang ditelan matahari
.........

Kadang lelah juga hanya melihat-lihat teman-teman bermain dengan ombak. Sesekali aku juga menyentuh air di pantai. Tapi tetep saja musti hati-hati jangan sampai celana basah sampai di atas lutut. Belum lagi asyik main-main air, eh tiba-tiba ada tukang foto keliling yang beroperasi di situ. Awalnya tak ku gubris apa yang diomongkannya, karena perkiraanku cuma menawarkan foto seperti yang biasa mereka lakukan sesuai dengan profesinya sebagai tukang foto di tempat pariwisata. Tapi ini kok pakai teriak-teriak ya....aneh....!

"eh mas, itu yang ditengah itu temannya atau bukan ?" tanyanya padaku
"iya, pak. Ada apa ?" jawabku
"suruh menepi, disitu tempatnya agak bahaya, agak ditengah itu pas pusaran air", lanjutnya.
Busyetttt. Kaget bercampur bingung, langsung aku lari agak ke tengah sambil teriak-teriak....

"heyyyyy, ayo do minggir. neng kono bahaya, ono pusaran air. ayo do minggir kabeh", ---dengan logat jawa yang medok tentunya---, hehhe... yang artinya. "Hey ayo semua minggir. Disitu bahaya, ada pusaran airnya. Ayo semua minggir...."

Perlu beberapa kali mengulang kata-kata itu sampai tenggorokan serak... Akhirnya semua peserta sudah menepi. Untungnya gak terjadi apa-apa. Memang aneh sih, kenapa sepanjang bibir pantai yang luas tersebut, cuma area bermain kami yang paling sepi. Sedangkan yang lain padat sekali. Harusnya di beri peringatan dong pak kalau ada bagian-bagian yang berbahaya, sebelum terjadi apa-apa yang tidak diinginkan. Demi keselamatan pengunjung juga kan.....! *semoga pengelola pantai pangandaran-nya baca... :D

Akhirnya kami memutuskan menyudahi bermain-main di pantai pada pukul 07.15 WIB. Lagipula kebanyakan peserta sudah merasa lelah. Meski begitu, ada satu dua orang yang masih ingin main-main lagi, tapi karena tidak ada teman, mereka urungkan niatan tersebut.

Selanjutnya, mereka mencari kamar mandi untuk membersihkan diri. Perlu uang Rp.2.000 per orangnya untuk memakai jasa kamar mandi.
Setelah bersih dan berganti pakaian, kami berpencar mencari rumah makan untuk sarapan pagi. Ada yang makan bubur ayam, nasi goreng, dll. Aku sendiri bersama Nur dan Adek Bima mencari warung makan dan memesan 3 porsi nasi goreng dan 1 coffemix dan 2 es fanta. Kalau di Solo porsi makan bertiga tadi bisa dibayar dengan Rp.18.000, disitu aku harus merogoh kocek Rp.38.000. Yeahhh, maklumlah di tempat pariwisata.

Akhirnya pukul 09.00 WIB tepat kami meninggalkan Pantai Pangandaran, menuju tujuan wisata selanjutnya yaitu Green Canyon.

*NB :
1. Parkir Bus di pangandaran tarifnya Rp.10.000
2. Di Pangandaran sempat pusing nyari yang namanya 'Teh Kotak' buat kru bus. Si sopir dan kondektur maniak banget ya sama teh kotak ?. Kenapa gak merk lainnya coba..??? aneh

Piknik Gila 2009 (Mari berangkat Cuyyyyy....)

Filed under: by: ion_why

Dengan bermodal uang sebesar Rp.100.000 per anggota, akhirnya Piknik yang diadakan oleh karang taruna di kampungku ini terlaksana tanggal 21 September 2009. Dengan tujuan ke Pantai Pangandaran, Green Canyon dan pantai Teluk Penyu. Lumayanlah buat menghilangkan stres barang sejenak. Apalagi piknik ini juga tidak menguras kantong dalam-dalam, selain itu pesertanya juga banyak, kurang lebih 56 orang ditambah 3 kru bus. Wahhhh... bisa kebayang kan ramenya ???

Setelah segala sesuatunya siap, menyangkut Armada bus yang digunakan, uang yang dikumpulkan (gue bendaharanya cuyyyy....!), serta perlengkapan di jalan nanti, akhirnya bertolaklah rombongan dari Solo, lebih tepatnya Boyolali yang mepet solo, sekitar pukul 22.00 WIB. Sebelumnya kami perlu jalan kaki terlebih dulu sekitar setengah kilometer menuju jalan raya dimana Bus Pariwisata dari PO.Gembira Ria sudah menunggu. Maklumlah, jalanan di daerahku terlalu bagus buat bus pariwisata (baca : jelek). Walaupun cuaca agak gerimis tapi hati tetap senang, karena membayangkan perjalanan yang lumayan jauh didepan mata. Setelah semua dapat tempat duduk yang nyaman di dalam bus dan tertata rapi, tiap peserta diabsen satu per satu, sekedar memastikan para peserta sudah masuk ke dalam bus. Aku sendiri berada di bagian belakang sebelah kiri, 3 baris kursi dari paling belakang, bersama Adek Bima (Yahhh... kok partnerku anak kecil sih...? ah bukan masalah, lagipula dia masih kerabatku juga) ---gak penting banget yaaaa...---

Nah postingan selanjutnya akan lebih detail lagi, apa-apa yang kami lakukan di lokasi pariwisata. So, enjoy aja.....